Fluor-18 Radionuclide Production For Labeling 18-FDG Radiopharmaceutical By Using Eclipse Cyclotron In Dharmais Cancer Centre Hospital

Ferdi Dwi Listiawadi*), Nurhuda*), Hari Suryanto**), Parwanto**)

The production of fluorine-18 radionuclide in DHARMAIS Cancer Centre Hospital has been presented in this paper. Fluorine-18 radionuclide is used as a labeling for PET radiopharmaceutical in the form of 18FDG (2-18F fluoro-2-deoxy-d-glucose) which is required in the PET (Positron Emission Tomography) imaging for the clinical diagnosis of human body organ abnormality. 

Penggunaan radiofarmaka bertanda 18F, akhirakhir ini semakin populer didalam kedokteran nuklir untuk pencitraan PET (positron emission tomography) dalam keperluan diagnosa klinis kelainan fungsi organ tubuh. Radionuklida 18F (Fluor-18) ini merupakan radionuklida pemancar β+ murni (100%) dengan umur paro (t1/2) sebesar 109,6 menit, yang dapat diproduksi melalui suatu penembakan target tertentu dengan menggunakan partikel bermuatan energetik dalam orde mega elektron volt (MeV) dari alat pemercepat partikel bermuatan siklotron maupun generator Van de Graaff melalui berbagai mode reaksi nuklir, diantaranya adalah reaksi 18O(p,n)18F, 20Ne(d,α)18F, 20Ne(p,2pn)18F, 20Ne(d,α) 18Ne, 20Ne(3He,αp)18F, 16O(α,d)18F, 16O(3He,p)18F dan 20Ne(3He,αn)18Ne [1,2]. Dari beberapa mode reaksi nuklir tersebut, produksi radionuklida Fluor-18 melalui reaksi 18O(p,n)18F dengan sasaran air diperkaya–18O (H218O) diketahui sebagai metode produksi Fluor-18 yang paling efektif dari beberapa mode reaksi lainnya [1-3]. Reaksi 18O(p,n)18F dapat memberikan yield yang cukup besar dengan energi berkas proton yang tidak terlampau tinggi, yaitu mulai dari 2,5 MeV yang merupakan energi ambang (threshold energy) pembentukan 18F dari mode reaksi tersebut. Mode reaksi 18O(p,n)18F ini dapat menghasilkan 18F secara langsung dengan umur paro 109,6 menit. Demikian juga untuk mode reaksi 20Ne(d,α)18F, juga akan menghasilkan 18F secara langsung dengan umur paro 109,6 menit dengan yield yang cukup besar pula dengan energi berkas deutron yang diperlukan sebesar 14 MeV, namun mode reaksi 20Ne(d,α)18F ini relatif lebih rumit penanganannya pada proses pasca iradiasi dibandingkan dengan reaksi 18O(p,n)18F berkenaan dengan sasaran yang digunakan berupa gas (20Ne). Radionuklida Fluor–18 ini kemudian digunakan sebagai penandaan radiofarmaka PET dalam bentuk 18FDG (2-18F fluoro-2-deoxy-d-glucose). Pada makalah ini disampaikan mengenai produksi radionuklida Fluor-18 menggunakan siklotron Eclipse 11 MeV dengan mode reaksi 18O(p,n)18F. Hasil produksi tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil perhitungan secara teori.

 


Print   Email